Jalur Kereta Api Modjokerto StoomTram Maatschappij (MSM)/PNKA (1889 - 1969)

Jalur kereta api yang dibangun oleh Perusahaan Modjokerto Stoomtram Maatschappij (MSM) adalah jalur kereta api yang dulunya melayani wilayah Kabupaten Mojokerto, Kabupaten Pasuruan, dan sebagian Kabupaten Sidoarjo, Provinsi Jawa Timur. Jalur kereta MSM secara umum dibagi menjadi tiga lintas, yaitu Lintas Mojokerto - Porong, Lintas Bangsal Pugeran, dan Lintas Japanan - Bangil. Ketiga lintas tersebut semuanya tersambung dan terintegrasi dengan jalur milik StaatsSpoorwegen (SS) di Stasiun Mojokerto SS, Stasiun Bangil SS, dan Stasiun Porong SS (sekarang ketiga stasiun milik SS tersebut masih aktif melayani angkutan penumpang dan barang dari Madiun ke Surabaya dan Surabaya ke Banyuwangi dan Malang). 

MSM membangun jalur pertamanya dari Mojokerto ke Porong (tersambung dengan Stasiun Porong SS) yang diresmikan pengoperasiannya pada Tahun 1889. 10 Tahun kemudian, jalur MSM berkembang meliputi penambahan lintas dari Bangsal menuju Pohjejer dan Pugeran, dan dari Japanan dibangun jalur kereta ke selatan dan ke timur menuju Bangil. Pada awalnya, terminus jalur MSM di Bangil berada di Stasiun Bangil milik SS, namun setelah Tahun 1915, MSM membangun Stasiun Bangil miliknya sendiri yang lokasinya berada di sebelah selatan kompleks Stasiun Bangil milik SS. 

Foto Udara Kompleks Stasiun Mojosari dan Depo MSM di Mojosari antara Tahun 1945-1949 (Repro oleh sejarahbangsa.com)

Pada masa jayanya di awal hingga resesi ekonomi Tahun 1930-an, jalur milik MSM banyak digunakan untuk melayani angkutan produk Pabrik Gula yang tersebar di sepanjang wilayah Mojokerto dan Pasuruan, seperti Pabrik Gula Pohjejer, Pabrik Gula Tangunan, Pabrik Gula Ketanen, Pabrik Gula Koning Willem II, Pabrik Gula Sedati, Pabrik Gula Japanan/Wangunrejo, Pabrik Gula Porong, Pabrik Gula Pandaan, dan Pabrik Gula Arjosari. Banyaknya Pabrik Gula yang dilayani tercermin dari jalur kereta milik MSM yang berliku mendekati lokasi-lokasi Pabrik Gula tersebut di atas. MSM bahkan membangun beberapa jalur cabang ke Pabrik Gula yang lokasinya tidak berada di dekat jalur MSM secara langsung, seperti jalur ke Pabrik Gula Koning Willem II, Ketanen, Tangunan dan beberapa yang lain. 

Jalur ini mulai meredup setelah banyak pabrik gula tutup pada krisis ekonomi 1930-an, yang berlanjut pada masa pendudukan Jepang, dimana sebagian jalur dibongkar oleh Pemerintah Jepang untuk dipindahkan rel-nya ke lintas lain. Sebagai efeknya, pada masa awal kemerdekaan, jalur milik MSM hanya menyisakan lintas Mojokerto - Japanan dan Bangil - Pandaan. Kehancuran jalur ini turut diperparah dengan sengitnya perang kemerdekaan di wilayah ini yang menyebabkan DKARI dan DKA kesulitan untuk memperbaiki dan merenovasi jalur-jalur milik MSM ini. Disinyalir jalur Bangsal - Pugeran hilang terlebih dahulu pada masa kemerdekaan, dan berlanjut ke jalur lain sampai terakhir lintas Mojokerto - Japanan - Porong dinonaktifkan Tahun 1969. 

Tidak banyak yang tersisa dari jalur milik MSM ini, jejak - jejak sisa rel yang tertimbun jalan masih bisa ditemui di beberapa tempat, selain juga sisa prasarana lain seperti viaduct dan jembatan rel. Stasiun dan pemberhentian yang pernah ada sepertinya sudah hilang semua (nanti akan di-update jika ada informasi terbaru). 



Komentar

  1. Buatin jalur Kediri Stoomtram Maatschappij

    BalasHapus
    Balasan
    1. sekarang lagi buat jalurnya OJS dulu, habis itu baru KSM

      Hapus
    2. Bentar lagi pasti jalur malang gondalegi-dampit sama Gondang legi Kepanjen

      Hapus
    3. yes betul, lagi mikir mikir mau jalurnya OJS dari Ujung ke Mojokerto apa jalurnya Malang Stoomtram dulu,

      Hapus
  2. Buatin jalur kediri stoomtram Maatschappij

    BalasHapus
    Balasan
    1. sudah dibuat dan dipublish per Januari 2024

      Hapus
  3. senang rasanya menemukan blog yang menggambarkan jalur kereta di masa lalu lengkap dengan petanya.

    BalasHapus
  4. Terimakasih banyak atas informasi yang dibagikan dalam blog ini, semoga bisa menebarkan pengetahuan bagi yang membacanya. Saya mau nanya, sumber-sumber data yang digunakan untuk rekonstruksi tersebut asalnya darimana ya? Terimakasih 🙏

    BalasHapus
    Balasan
    1. banyak sumbernya, sebenarnya suudah dijelaskan di salah satu page blog, tapi saya uraikan saja :
      1. Peta jalur kereta api dalam peta peta topografi yang diterbitkan Jawatan topografi hindia belanda,sekarang dapat diakses di web : https://ubl.webattach.nl/apps/s7
      2. Buku jarak antar stasiun tahun 2004, dapat diakses dari website : https://id.scribd.com/doc/40211656/Buku-Jarak-Rev-05-04
      3. Foto - foto jaman hindia belanda dari KITLV :https://digitalcollections.universiteitleiden.nl/imagecollection-kitlv
      4. Sebagian besar trase jalur kereta terdapat bekasnya di citra satelit google, jadi bisa di-tracing.
      5. Penelusuran jalur non aktif oleh berbagai railfans di berbagai blog, grup fesbuk, dan youtube.
      6. Peta - peta official dari PT KAI yang dipajang di berbagai stasiun, juga data jalur dan stasiun kereta api dari dirjen perkeretaapian kemenhub yang dapat diakses onlen dari geoportal kementerian perhubungan.
      7. Reisgids (almanak) Transportasi di masa Hindia Belanda, saya punya yang terbitan tahun 1890, 1925, 1927, 1930, dan 1935.
      8. Foto aerial resolusi tinggi yang direkam oleh armada inggris dan belanda pada masa perang dunia II.
      9. Foto satelit Amerika yang direkam tahun 1960 - 1980 yang dapat diakses dari earthexplorer.usgs.gov,
      10. Kadang - kadang saya juga mengunjungi ke lapangan kalau pas ada waktu luang.

      Hapus
    2. Terimakasih banyak atas informasinya kak🙏

      Hapus

Posting Komentar

Postingan Populer