Jalur Kereta Api SCS/KAI Tegal - Semarang (1897 - Sekarang)

Jalur kereta api Tegal - Semarang adalah jalur kereta api yang menghubungkan Kota Tegal dan Kota Semarang melalui Pantai Utara Jawa Tengah, dan melintasi beberapa kota seperti Pemalang, Pekalongan, Batang, Weleri dan Kaliwungu. Jalur ini merupakan salah satu lintas penting di Pulau Jawa yang menghubungkan antara Jakarta dan Surabaya, dan saat ini sudah ditingkatkan layanannya menjadi jalur double track. Jalur saat ini dikelola oleh PT. KAI DAOP V Purwokerto dan DAOP IV Semarang.

Jalur ini dibangun oleh Semarang Cheribon Stoomtram Maatschappij (SCS) yang dilaksanakan secara bertahap. Dari Semarang ke Weleri diselesaikan pada Tahun 1897 melalui Kendal. Dari Weleri ke Pekalongan diselesaikan pada tahun 1898. Pada tahun yang sama juga diselesaikan jalur dari Tegal ke Pemalang. Jalur dari Tegal ke Semarang praktis tersambung setelah sisa jalur dari Pemalang ke Pekalongan diselesaikan pada Tahun 1899.

Jalur ini merupakan jalur yang sibuk, tidak hanya pada saat ini, tetapi juga pada masa Hindia Belanda. Berbagai komoditas pabrik gula yang tersebar di Pantura seperti PG. Comal, PG. Sragi, PG. Petarukan, PG. Comal baru, PG Gemuh, PG. Puguh dan PG. Kaliwungu dilayani oleh jalur ini, dan ada jalur cabang dari stasiun - stasiun terdekat ke Pabrik gula yang bersangkutan. Sebuah jalur khusus ke PG. Wonopringgo yang tidak hanya melayani angkutan barang, tetapi juga angkutan orang diselesaikan pada Tahun 1916. Jalur lain dari Weleri ke Besokor juga diselesaikan dua tahun sebelumnya. Pada sekitaran tahun 1914, SCS mengubah beberapa petak dari jalur ini seiiring dibangunnya Stasiun Semarang West (Poncol) untuk menggantikan Stasiun Pendrikan yang sebelumnya merupakan terminus dari jalur ini di Semarang. Beberapa petak dinonaktifkan dan dibangun jalur baru yang tidak berada di tepi jalan raya pos, sehingga mengubah karakter jalur ini yang sebelumnya adalah jalur traamweg menjadi spoorweg. Shortcut dari Kalibodri langsung ke Kaliwungu juga diselesaikan pada tahun ini, sehingga kereta api ekspress dari Tegal ke Semarang tidak perlu memutar melewati Kendal. Perubahan ini juga mengubah konfigurasi stasiun dan halte, dimana beberapa halte dipindahkan atau dinonaktifkan seperti Stasiun Comal, Jrakah, dan Mangkang.

Pada masa penjajahan Jepang sekitar tahun 1943, Jalur dari Pekalongan ke Wonopringgo dan jalur dari Weleri ke Besokor dibongkar Jepang untuk dialihkan ke jalur lain yang lebih berguna untuk perang seperti di Myanmar dan Pekanbaru. Oleh karena itu, di dua jalur ini sudah tidak terdapat bekas jalur kereta api yang signifikan selain hanya bekas - bekas pondasi jembatan rel. Selain itu, dalam perkembangannya di masa pasca kemerdekaan, beberapa lintas terpaksa dinonaktifkan karena kurangnya okupansi dan perawatan sarana prasarana. Jalur Kalibodri - Kendal - Kaliwungu merupakan salah satu jalur yang dinonaktifkan pada tahun 1978 sampai 1982. Jalur ini kini hanya menyisakan bekas stasiun kendal yang masih utuh, sementara stasiun lain sudah hilang. Demikian pula jalur dari Pekalongan ke Pekalongan Pelabuhan dinonaktifkan pada masa - masa awal kemerdekaan.


Pembangunan jalur ganda lintas utara Jawa pada tahun 2011 juga mengubah trase jalur, utamanya di daerah Batang, dimana jalur kereta eksisting berada di tepi laut. Di sini sebagian tikungan dinonaktifkan dan dibangun trase baru dengan lengkung yang lebih kecil guna memberikan kecepatan keretaapi yang lebih optimal.






Stasiun Weleri Bangunan DJKA Tahun 50-an

Komentar

Postingan Populer